Sunday, 1 November 2015

Tekad Skuat The Blues Bantu Mourinho

Tekad Skuat The Blues Bantu Mourinho

Tekad Skuat The Blues Bantu Mourinho Keluar dari Situasi SulitGetty Images Sport/Jordan Mansfield
London - Laju buruk yang dialami Chelsea sejauh ini membuat masa depan Jose Mourinho di klub tersebut mulai diperbincangkan. Tapi skuat Chelsea menegaskan dukungan untuk manajer asal Portugal tersebut.

Start buruk Chelsea di musim ini masih terus berlanjut. Sang juara bertahan Premier League baru saja menelan kekalahan di tiga laga terakhir yang dijalani.

Sejauh ini sudah 16 pertandingan mereka lalui dengan hanya memetik lima kemenangan, sementara di lain sisi sudah menelan delapan kekalahan. Kungkungan hasil negatif ini membuat Chelsea saat ini terbenam di posisi 15 klasemen liga dengan baru mengumpulkan 11 poin dalam 11 laga.

Dengan koleksi tersebut, anak-anak London barat sudah tertinggal 14 angka dari Manchester City dan Arsenal yang bersaing ketat di puncak klasemen. Dalam periode yang sama, Chelsea sudah dipastikan tersingkir dari ajang Piala Liga Inggris setelah dikalahkan Stoke City.

Laju buruk ini membuat Chelsea utamanya Mourinho dalam sorotan tajam. Isu pemecatan dirinya pun mulai bergulir, bahkan sudah dikabarkan kehilangan kepercayaan di ruang ganti pemain.

Namun sebaliknya, para pemain justru menyatakan dukungan terhadap Mourinho dan tekad untuk bersama-sama keluar dari situasi sulit ini. Saat ini fokusnya adalah segera kembali memetik kemenangan, mengingat dalam empat laga terakhir mereka sudah tak mendapatkan kemenangan.

"Semua orang mencoba membantunya, situasi ini tidak bagus untuk Jose dan para pemain serta para penggemar. Untuk Chelsea, kami perlu mulai menang lagi," kata Oscar di situs resmi klub.

Kekalahan 1-3 dari Liverpool akhir pekan lalu di kandang sendiri diakui jadi sebuah pukulan telak. Ramires cuma berharap timnya bisa menebusnya di laga berikutnya melawan Dinamo Kiev di lanjutan fase grup Liga Champions.

"Kami mencoba membantunya di lapangan, kami tidak mampu membantunya pada Sabtu kemarin, tapi kami akan mencoba menang di setiap laga karena ini adalah sebuah grup dan sebuah tim," ujarnya.

"Jika kami kalah, Jose juga kalah jadi kami semua bersama-sama. Kami perlu bermain seperti yang sebelumnya untuk memenangi laga-laga," demikian Ramires.

sumber detik.com
Dulu MU Bisa Bikin Gol Kapan Saja

Dulu MU Bisa Bikin Gol Kapan Saja

Dulu MU Bisa Bikin Gol Kapan Saja, Sekarang: Oper, Oper, OperGetty Images Sport/Jordan Mansfield
London - Tumpulnya lini depan Manchester United tengah menjadi sorotan saat ini. Satu komentar tajam dilontarkan gelandang Crystal Palace Yohan Cabaye, menilai MU saat ini kurang insting membunuh.

Cabaye dan Palace sendiri baru menghadapi MU pada Sabtu (31/10/2015) akhir pekan kemarin, di mana kedua tim bermain imbang 0-0. Sebagai catatan, bagi MU itu merupakan hasil imbang tanpa gol yang ketiga secara beruntun.

Terakhir kali MU mampu mencetak gol adalah saat bermain imbang 1-1 melawan CSKA Moskow di fase grup Liga Champions. Saat itu Anthony Martial menjadi pencetak gol di menit ke-65, yang artinya sudah 325 menit MU gagal bikin gol sampai saat ini dengan catatan MU melakoni babak tambahan kala menghadapi Middlesbrough di Piala Liga Inggris.

Hasil imbang kontra Palace di Selhurst Park kemarin juga menunjukkan sebuah fakta bahwa MU tak mampu bikin ancaman berarti. Whoscored mencatat bahwa anak asuh Louis van Gaal punya penguasaan bola 53%, melepaskan cuma lima percobaan dan hanya satu yang tepat sasaran.

Patut diketahui, satu-satunya upaya yang tepat sasaran itu dicatatkan MU melalui eksekusi tendangan bebas Wayne Rooney. Artinya sepanjang 90 menit, tim dengan gelar Premier League terbanyak itu hampir bisa dikatakan tak mampu mengancam gawang Palace lewat permainan terbuka.

Padahal sebagaimana dicatat Whoscored juga, MU sejauh ini adalah tim dengan rata-rata penguasaan bola tertinggi di liga dengan 58,9%. Mereka juga punya tingkat akurasi umpan yang relatif tinggi yakni 85%, yang menempatkan mereka di urutan ketiga tim dengan akurasi umpan terbaik.

Tapi di lain sisi, tingginya penguasaan bola dan cemerlangnya akurasi umpan MU tak sebanding dengan upaya yang mereka lepaskan. Mereka cuma punya rata-rata 10 percobaan per pertandingannya, di mana itu adalah yang ketiga terburuk dari seluruh tim liga.

Bagi Cabaye pribadi, laga melawan MU kemarin sudah memberikan pengalaman berbeda untuknya. Jika sebelumnya dia merasa MU relatif selalu mampu memberikan ancaman kepada lawan di jalannya laga, akhir pekan kemarin malah hampir tak ada bahaya serius untuk timnya.

"Saya ingat bemain melawan Manchester United untuk Newcastle (United) sebelumnya, mereka bisa mencetak gol di setiap momen dalam sebuah pertandingan. Di sini, mereka tidak punya peluang-peluang besar untuk mencetak gol. Wayne Rooney punya sebuah tendangan bebas di babak pertama dan ya sudah, begitu saja," kata Cabaye dikutip Soccerway.

"Ya, mereka adalah klub besar dan ya, mereka bisa menguasai bola. Mengoper, mengoper, mengoper. Tapi kalau Anda bekerja keras melawan mereka dan tetap dalam bentuk permainan yang bagus, mereka tidak bisa melakukan apapun untuk melewati Anda atau tampil berbahaya," tambah gelandang asal Prancis ini.

Di liga, sejauh ini MU mencetak 15 gol dalam 11 pekan. Itu menempatkan mereka di posisi sembilan soal produktivitas. Sebaliknya, mereka punya catatan pertahanan paling oke bersama dengan Tottenham Hotspur dan Arsenal karena baru kemasukan delapan kali.
sumber detik.com